AMPERMETER
A.
Arus listrik
Arus listrik ialah aliran muatan
listrik positif yang mengalir dari kutub positif ke ke sumber
tegangan menuju kutub negatif sumber
tegangan . yang diselidiki oleh joseph
jhon thamson. Arah
arus listrik berlawanan dengan arah arus elektron. Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan arus elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi, yang dimaksud potensial tinggi ialah apabila muatan
kekurangan elektron, dan potensial rendah ialah jika muatan itu kelebihan
elektron.
Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam setiap detik
disebut kuat arus listrik. Lambang kuat arus listrik ialah I satuanya A dan
alat untuk mengukur kuat arus listrik amperemeter.kuat arus listrik dirumuskan
sebagai berikut:
I=Q/T
|
Keterangan : I : kuat arus listrik
Q: muatan listrik
T: waktu
Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar dikatakan satu ampere apabila setiap
detik muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu sebesar satu coulomb.
B.
Mengukur kuat arus
dantegangan listrik
beda potensial antara
ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu coulomb muatan listrik yang
mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi sebesar satu joule disebut satu
volt. Untuk mengukur perbedaan beda potensial listrik yang mengalir pada
penghantar atau tegangan listrik, digunakan alat yang disebut voltmeter. Untuk
mengukur kuat arus listrik digunakan alat ammeter. Alat yang disebut basicmeter
dapat mengukur dua besaran listrik.untuk mengukur kuat arus listrik dapat digunakan basicmeter
+ shunt, sedankan untuk megukurtegangan listrik menggunakan basicmeter + multipler.
Hukum OHM [George Simon
Ohm]
Berbunyi “kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan
suhu\tegangan penghantar itu tetap”.
Judul
: mengukur kuat arus
Tujuan
praktikum: untuk mengetahui hubungan antara kuat arus dan tegangan
Alat
:
Baterai ( 4 buah ),
Ampermeter ( 1 buah ),
lampu ( 1 buah ) ,
voltmeter ( 1 buah ),
kawat penghubung ( 5 buah ).
Cara
kerja :
Gambar
rangkaian peralatan praktikum.
1. Merangkai
peralatan yang telah disiapkan sebelumnya, seperti pada gambar yang terdiri
dari baterai, kabel, amperemeter, lampu, dan voltmeter setelah itu,
2. Menutup
sakelar, dan mengamati nyala lampu serta dilanjutkan dengan mencatat data arus
listrik yang terbaca pada amperemeter, dan voltmeter selanjutnya,
3. Mengulangi
langkah kerja nomor 1 dan 2 tetapi mengganti jumlah baterai yang terpasang,
dengan rangkaian seri maupun paralel, dan
4. Mencatat
hasil pengamatan ke dalam tabel.
Jumlah baterai
|
Anka A
|
Anka v
|
Nilai I
|
Nilai v
|
V/I
|
1
|
14
|
4
|
0,28
|
0,8
|
2,86
|
2
|
20
|
8
|
0,4
|
1,6
|
4,00
|
3
|
24
|
15
|
0,48
|
3
|
6,25
|
4
|
28
|
18
|
0,56
|
3,6
|
6,42
|
hasil pengamatan
Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding
denganbeda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar
itu tetap.
Tegangan akan semakin besar apabila baterai yang
digunakan semakin banyak.
Nilai V/I selalu
tetap pada lampu yang sama.
Satu volt ialah beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu
coulomb muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi sebesar
satu joule.
Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar
dikatakan satu ampere apabila setiap detik muatan listrik yang mengalir pada
penghantar itu sebesar satu coulomb.
kesimpulan
Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding
denganbeda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar
itu tetap.
Tegangan akan semakin besar apabila baterai yang
digunakan semakin banyak.
Nilai V/I selalu
tetap pada lampu yang sama.
Satu volt ialah beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu
coulomb muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi
sebesar satu joule.
Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar
dikatakan satu ampere apabila setiap detik muatan listrik yang mengalir pada
penghantar itu sebesar satu coulomb.
kekurangan
Nilai tegangan baterai tidak diukur di dalam percobaan
ini.
Pengambilan data hanya 1 kali padahal pengambilan data di
dalam sebuah praktikum pengambilan data minimum 10 kali.
saran
Di dalam praktikum selanjutnya usahakan mengambil data
minimum 10 kali.
Dan alat-alat yang digunakan harus di tes\ diukur
terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar