BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Alam merupakan
ciptaan Allah. SWT. Yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Alam
disediakan Allah untuk pembantu bagi manusia dalam kehidupan. Agar kita bisa
memanfaatkan alam secara baik dan tidak merusaknya untuk itu kita harus
mempelajari ilmu pengetahuan alam.
Mata pelajaran IPA
merupakan mata pelajaran yang penting sekali, sehingga di pelajari di MTs.N
Kubang Putih. Dalam mempelajari IPA, siswa ada yang menyenangi pelajaran IPA
dan sebahagian yang lain mencap pelajaran IPA itu sulit. Bagi mereka yang telah
mencap pelajaran IPA itu sulit pastinya ia malas untuk mempelajarinya, ini
dapat dilihat dari data nilai pra UN 2013 yang menyatakan bahwa nilai rata-rata
mata pelajaran IPA sangat rendah. Melihat keadaan di atas membuat penulis
tertarik untuk mengangkat tema rendahnya nilai mata pelajaran IPA. Supaya nilai
mata pelajaran IPA meningkat pada ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
dapat di rumuskan bagaimana cara meningkatkan nilai mata pelajaran IPA untuk
menghadapi UN.
- Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah
ini adalah:
1. Menjelaskan penyebab-penyebab
rendanya nilai mata pelajaran IPA.
2. Menjelaskan bagaimana cara
untuk mengatasi dan meningkatkan nilai mata pelajaran IPA.
3. Menjelaskan bagaimana belajar
efektif dan efesien.
4. Memberikan cara-cara untuk
menghadapi ujian.
- Metode Penulisan
Adapun metode metode yang digunakan
penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah:
1. Deduktif merupakan kalimat
utama / ide pokok yang berada di awal pragraf yang di uraikan dengan beberapa
penjelasan.
2. Induktif merupakan kalimat
utama / ide pokok yang berada diakhir pragraf yang diawali dengan uraian-uraian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor
Penyebab Rendahnya Nilai
Untuk
mencapai nilai siswa yang tinggi sebagaimana yang diharapkan, maka perlu
diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai belajar antara lain;
faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri
dari luar siswa (faktor ekstern).
1.
Faktor
Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu Kecerdasan
/ intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
a.
Kecerdasan/intelegensi siswa yang rendah
Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang
penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang
murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara
potensi ia dapat mencapai nilai yang tinggi.” Jadi, dapat disimpulkan bahwa
nilai belajar siswa terhadap ipa yang rendah bisa saja disebabkan oleh tingkat
inteligensi siswa yang rendah pula.
b.
Bakat Siswa yang Belum Ditemukan
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai
kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan tertentu”. Dalam hal ini, siswa yang memiliki nilai
rendah bisa disebabkan karena siswa tersebut belum mampu menemukan bakat yang dia
miliki.
c.
Minat Belajar Siswa yang Kurang
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus
menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah
“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Seorang siswa yang
memiliki minat belajar yang kurang, otomatis dalam meraih nilai belajarnya pun
juga rendah.
d.
Motivasi Belajar Siswa yang Rendah
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan
belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara
mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar
mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk
belajar. Namun, jika anak didik tersebut memiliki motivasi yang rendah, maka nilai
belajarnya pun rendah pula.
2.
Faktor
Ekstern
Faktor
ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai belajar yang
sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan
keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
a.
lingkungan
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan
terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya
rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam Keberhasilan seseorang dalam
belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan Terdorong untuk belajar secara
aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
menambah motivasi untuk belajar. Seorang anak yang berada di lingkungan
keluarga khususnya orang tua yang kurang perhatian dan kasih sayang,
menyebabkan anak tersebut merasa tidak aman dan nyaman, sehingga akan
menyebabkan menurunnya terhadap tingkat nilainya di sekolah.
b.
Keadaan Sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik
dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi
cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan
kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi
hasil-hasil belajarnya, sehingga menyebabkan nilai belajar siswa akan rendah.
c.
Keadaan Lingkungan
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor
yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi siswa, sebab dalam kehidupan sehari-hari siswa
akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana siswa itu berada. Siswa yang
memiliki nilai belajar yang rendah, kebanyakan adalah siswa yang bergaul dengan
kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentu, sehingga menyebabkan
siswa tersebut terpengaruh dengan perilaku lingkungannya.
B. Cara Untuk
Mengatasi dan Meningkatkan Nilai Mata Pelajaran IPA
Terkait dengan rendahnya nilai belajar siswa, maka perlu kiranya
kita secara intens dan bersama-sama memberikan perhatian ekstra terhadap dunia
pendidikan. Kita tidak boleh terjebak oleh rendahnya nilai belajar siswa
sehingga merasa terpuruk dan enggan beranjak dari kondisi tersebut.
Untuk hal tersebut kita perlu memperhatikan
beberapa hal berikut:
a.
Proses
Pembelajaran Harus Efektif.
b.
Siswa
Harus Berperan Aktif Dalam Proses Pembelajaran.
c.
Peranan
Orangtua Pada Belajar Anak-anaknya.
d.
Masyarakat
Sebagai Tempat Belajar Siswa.
e.
Awali
segala sesuatu dengan niat yang baik. Suka ataupun tidak dengan pelajarannya,
niatkan bahwa kalian akan belajar dan berharap mendapatkan manfaat dari ilmu
yang akan dipelajari.
f.
Membuat
target belajar. Jika kalian suka dengan pelajarannya, buatlah target yang
tinggi untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun, jika kalian tidak suka dengan
pelajarannya, buat target kalian bisa melalui setiap tahap/ujian dengan baik,
buat target nilai lulus, jangan sampai hanya karena mata pelajaran yang tidak
disuka langkah kalian ke depan untuk meraih cita-cita menjadi terhambat.
g.
Menerima
(dengan ikhlas) guru yang mengajar di kelas, siapapun guru tersebut.
h.
Menjalin
komunikasi yang baik dengan guru di kelas. Bersikap baik dan menghormati guru.
i.
Tidak malu
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan materi pelajaran.
Jika memungkinkan, tanyakan di dalam kelas, namun jika tidak memungkinkan
tanyakan di luar kelas.
j.
Mengerjakan
setiap tugas yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh.
k.
Tidak
menyimpan rasa benci terhadap guru yang mengajar di kelas, karena hal ini bisa
menjadi awal kegagalan kalian. Jika sampai hal ini terjadi, segera
komunikasikan/sampaikan permasalahan ini kepada pihak/orang yang sanggup
membantu memecahkan persoalan kalian. Jangan biarkan masalah ini
berlarut-larut, usahakan untuk segera menemukan solusi dari masalah ini.
l.
Jika belum
bisa menerima guru yang mengajar di kelas (tidak cocok dengan guru di kelas),
meski telah berusaha, cari alternatif lain untuk belajar, seperti mencari guru
lain di bimbingan belajar, memanggil guru privat atau guru lain yang kalian
inginkan. Carilah guru yang membuat kalian merasa nyaman dalam belajar.
m.
Jika
memiliki masalah-masalah dalam belajar, catat dalam buku/catatan khusus,
kemudian tanyakan pada guru/orang yang dianggap bisa membantu mengatasi masalah
kalian dengan baik.
n.
Memiliki
buku referensi yang cukup untuk belajar. Semakin beragam buku referensinya,
akan semakin baik. Milikilah dalam jumlah yang cukup (tidak terlalu banyak)
agar lebih mudah dalam mempelajarinya.
o.
Jika buku
referensi yang dimiliki masih kurang sementara keadaan ekonomi tak
memungkinkan, meminjam pada kakak kelas, tetangga, famili adalah langkah yang
baik.
p.
Memiliki
buku catatan pelajaran yang rapi dan mudah dibaca.
q.
Pilihlah
teman yang bisa membuat kalian lebih baik dalam belajar, teman yang rajin,
pintar dan baik lebih utama dijadikan teman dibandingkan teman yang malas dan
tidak serius dalam belajar.
r.
Membentuk
kelompok belajar dengan teman dalam bentuk kelompok kecil, saling berbagi ilmu
dan membangun persaingan yang sehat dalam belajar.
s.
Jika
kalian ketinggalan pelajaran (karena sakit atau karena alasan yang lain),
segera mencari tahu materi pelajaran yang telah diajarkan. Jangan tunggu
disuruh, tetapi aktiflah mencari tahu, bisa melalui teman atau guru.
t.
Setiap
pelajaran memerlukan konsentrasi untuk bisa menerima materi dengan baik, karena
itu di dalam kelas pilihlah tempat duduk yang nyaman untuk belajar.
u.
Jika
timbul rasa malas dalam belajar, segera kembalikan pada tujuan kalian belajar.
Untuk menjadi orang yang berhasil, pantaskah memelihara rasa malas?
v.
Jika
kalian merasa jenuh/bosan dalam belajar, selingi kegiatan belajar dengan
hal-hal yang dapat membuat rileks dan santai agar tidak selalu tegang dan kaku,
seperti menjalankan hobi yang disukai dan hiburan lain yang bersifat
refreshing.
w.
Mengkonsumsi
makanan sehat yang mendukung stamina tubuh sehingga dapat belajar dengan baik.
C. Cara
Belajar Efesien Untuk Menghadapi Ujian
Cara belajar yang efisien artinya cara belajar yang tepat, praktis,
ekonomis, dan terarah sesuai dengan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai
tujuan belajar. Hasil belajar yang diperoleh akan sangat bergantung pada
bagaimana cara belajar yang dilakukan. Dengan menggunakan cara belajar yang
efisien maka akan meningkatkan serta mempertinggi hasil belajarnya.berikut ini
adalah cara-cara belajar efesien:
1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman (kondusif)
Banyak
hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu
yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau
sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan
sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain. Hal ini
mengingat bahwa masing-masing anak memiliki gaya belajar sendiri-sendiri, sesuaikan
dengan diri anda.
2. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan
kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi
biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan
saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan
untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah. Jangan dibiasakan
belajar dengan SKS (sistem kebut semalam):D karena ini tidak memberikan
manfaat tapi malah membuat kita lelah.
3. Kembangkan Materi yang Sudah di Pelajari
Jika
kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung
tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa
pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk
menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku
referensilain atau internet. Cara
belajar ini mengajak
kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis. Hal ini perlu dikembangkan
karena selain melatih kita untuk berfikir kritis juga akan lebih mengingat dan
memahami materi yang baru saja kita pelajari.
4. Mencatat Pokok-Pokok
Pelajaran
Tinggalkan
catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap
pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna
waktu kita mengulang pelajaran selama ujian. Atau kata lain membuat rangkuman
materi yang kita pelajar. Bisa juga membuat peta konsep, karena ini akan
menambah daya ingat kita akan materi pelajaran.
5. Membaca Adalah Kunci Belajar
Ingat
pepatah lama mengatakan, buku adalah jendela dunia. Akan tetapi jika tidak
dibaca hal ini juga sama saja, tidak ada artinya. Supaya kita bisa paham,
minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah
materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut
sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
6. Belajar itu Memahami Bukan
Sekedar Menghapal
Ya,
fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh
hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita
sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum
menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Kadang,
mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak.
Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan,
supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk
nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu.
8. Kembangkan Materi yang Sudah
di Pelajari
Kalau
kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung
tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa
pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk
menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau
internet. Cara
belajar ini mengajak
kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
9. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya
kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran,
biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi
dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana
kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
10. Sediakan Waktu Untuk
Istirahat
Belajar
boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda
pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu
belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah
suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar
dan otak pun siap menerima materi baru.
D.
Tips-tips Menghadapi Ujian
Satu
lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan
kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal
latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau
belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah
dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu
detail, berarti kita sudah paham.
Yang
terakhir adalah persiapkan mental (psikis) kalian, jika materi sudah
anda kuasai tanpa didukung dengan mental (psikis) yang baik maka hal itu akan
mengurangi kesiapan kita dalam menghadapi ujian. Tidak sedikit yang mengalami
demam panggung (grogi, kurang pd) pada saat ujian, hal ini akan membuat konsentrasi kita terpecah dan materi pelajaran
yang semula kita kuasa akan lupa pada saat ujian. Anggap ujian itu seperti
ulangan harian saja, tidak usah takut, optimis kalau kita bisa.
Mudah-mudahan
dengan sedikit tips cara belajar efektif untuk menghadapi ujian ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sukses buat yang sedang menghadapi ujian tahun ini.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari penjelasan
diatas dapat kita simpulkan bahwa :
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
siswa mempelajari IPA ada dua yaitu, faktor internal yaitu faktor yang
mempengaruhi sikap siswa yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, faktor
internal yang meliputi kesehatan, inteligensi, minat, bakat siswa ini merupakan
faktor yang paling utama dalam mempengaruhi sikap siswa. Dan faktor
eksternal,yaitu faktor yang mempengaruhi sikap siswa yang berasal dari luar
diri siwa itu sendiri. faktor eksternal yang ikut mempengaruhi sikap siswa
adalah faktor lingkungan keluarga, linkungan siswa, dan lingkungan masyarakat.
2. Saran-Saran
Dari kesimpulan di
atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
a. Kepada pihak keluarga
Agar orang tua memberikan perhatian
lebih, motivasi, memberikan pemahaman-pemahaman pengetahuan alam supaya anak
tersebut bisa memamfaatkan alam secara baik dan tidak merusaknya.
b. Kepada pihak sekolah
Untuk memberikan pengetahuan alam,
memberikan motivasi dan metode-metode yang bisa lebih menarik perhatian siswa,
sehingga siswa bisa mewujudkan sikap positif terhadap semua mata pelajaran
terutama sekali mata pelajaran IPA.
c. Kepada siswa
Siswa diharapkan agar selalu berusaha
bersikap positif terhadap semua mata pelajaran terutama sekali dalam mata pelajaran IPA, karena apabila
sudah muncul sikap positif dari dalam diri seseorang maka pelajaran akan mudah
diterima, dipahami dan mudah mengamalkan atau mempraktekkanya dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh semangat.
Daftar Kepustakaan
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
rineka cipta Syah,
muhibidin. Psikologogi belajar. Jakarta: grafindo persada.
Vivanews. com
Yhuditira, Irfan.http//irfanyudhistira. Wordpress. Com.