Minggu, 17 Agustus 2014

karya ilmiah cara meningkatkan nilai un



BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Alam merupakan ciptaan Allah. SWT. Yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Alam disediakan Allah untuk pembantu bagi manusia dalam kehidupan. Agar kita bisa memanfaatkan alam secara baik dan tidak merusaknya untuk itu kita harus mempelajari ilmu pengetahuan alam.
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang penting sekali, sehingga di pelajari di MTs.N Kubang Putih. Dalam mempelajari IPA, siswa ada yang menyenangi pelajaran IPA dan sebahagian yang lain mencap pelajaran IPA itu sulit. Bagi mereka yang telah mencap pelajaran IPA itu sulit pastinya ia malas untuk mempelajarinya, ini dapat dilihat dari data nilai pra UN 2013 yang menyatakan bahwa nilai rata-rata mata pelajaran IPA sangat rendah. Melihat keadaan di atas membuat penulis tertarik untuk mengangkat tema rendahnya nilai mata pelajaran IPA. Supaya nilai mata pelajaran IPA meningkat pada ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014.

  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan bagaimana cara meningkatkan nilai mata pelajaran IPA untuk menghadapi UN. 

  1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah:
1.      Menjelaskan penyebab-penyebab rendanya nilai mata pelajaran IPA.
2.      Menjelaskan bagaimana cara untuk mengatasi dan meningkatkan nilai mata pelajaran IPA.
3.      Menjelaskan bagaimana belajar efektif dan efesien.
4.      Memberikan cara-cara untuk menghadapi ujian.

  1. Metode Penulisan
Adapun metode metode yang digunakan penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah:
1.      Deduktif merupakan kalimat utama / ide pokok yang berada di awal pragraf yang di uraikan dengan beberapa penjelasan.
2.      Induktif merupakan kalimat utama / ide pokok yang berada diakhir pragraf yang diawali dengan uraian-uraian.






















BAB II
PEMBAHASAN
A.     Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Nilai
            Untuk mencapai nilai siswa yang tinggi sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).

1.      Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu Kecerdasan / intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

a.       Kecerdasan/intelegensi siswa yang rendah
Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai nilai yang tinggi.” Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai belajar siswa terhadap ipa yang rendah bisa saja disebabkan oleh tingkat inteligensi siswa yang rendah pula.

b.      Bakat Siswa yang Belum Ditemukan
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu”. Dalam hal ini, siswa yang memiliki nilai rendah bisa disebabkan karena siswa tersebut belum mampu menemukan bakat yang dia miliki.
c.       Minat Belajar Siswa yang Kurang
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang kurang, otomatis dalam meraih nilai belajarnya pun juga rendah.

d.      Motivasi Belajar Siswa yang Rendah
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Namun, jika anak didik tersebut memiliki motivasi yang rendah, maka nilai belajarnya pun rendah pula.

2.      Faktor Ekstern
            Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

a.        lingkungan Keluarga
 Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam Keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan Terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Seorang anak yang berada di lingkungan keluarga khususnya orang tua yang kurang perhatian dan kasih sayang, menyebabkan anak tersebut merasa tidak aman dan nyaman, sehingga akan menyebabkan menurunnya terhadap tingkat nilainya di sekolah.

b.      Keadaan Sekolah
            Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya, sehingga menyebabkan nilai belajar siswa akan rendah.

c.       Keadaan Lingkungan  
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi siswa, sebab dalam kehidupan sehari-hari siswa akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana siswa itu berada. Siswa yang memiliki nilai belajar yang rendah, kebanyakan adalah siswa yang bergaul dengan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentu, sehingga menyebabkan siswa tersebut terpengaruh dengan perilaku lingkungannya.





B.     Cara Untuk Mengatasi dan Meningkatkan Nilai Mata Pelajaran IPA
Terkait dengan rendahnya nilai belajar siswa, maka perlu kiranya kita secara intens dan bersama-sama memberikan perhatian ekstra terhadap dunia pendidikan. Kita tidak boleh terjebak oleh rendahnya nilai belajar siswa sehingga merasa terpuruk dan enggan beranjak dari kondisi tersebut.
 Untuk hal tersebut kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
a.       Proses Pembelajaran Harus Efektif.
b.      Siswa Harus Berperan Aktif Dalam Proses Pembelajaran.
c.       Peranan Orangtua Pada Belajar Anak-anaknya.
d.      Masyarakat Sebagai Tempat Belajar Siswa.
e.       Awali segala sesuatu dengan niat yang baik. Suka ataupun tidak dengan pelajarannya, niatkan bahwa kalian akan belajar dan berharap mendapatkan manfaat dari ilmu yang akan dipelajari.
f.       Membuat target belajar. Jika kalian suka dengan pelajarannya, buatlah target yang tinggi untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun, jika kalian tidak suka dengan pelajarannya, buat target kalian bisa melalui setiap tahap/ujian dengan baik, buat target nilai lulus, jangan sampai hanya karena mata pelajaran yang tidak disuka langkah kalian ke depan untuk meraih cita-cita menjadi terhambat.
g.       Menerima (dengan ikhlas) guru yang mengajar di kelas, siapapun guru tersebut.
h.      Menjalin komunikasi yang baik dengan guru di kelas. Bersikap baik dan menghormati guru.
i.        Tidak malu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan materi pelajaran. Jika memungkinkan, tanyakan di dalam kelas, namun jika tidak memungkinkan tanyakan di luar kelas.
j.        Mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh.
k.      Tidak menyimpan rasa benci terhadap guru yang mengajar di kelas, karena hal ini bisa menjadi awal kegagalan kalian. Jika sampai hal ini terjadi, segera komunikasikan/sampaikan permasalahan ini kepada pihak/orang yang sanggup membantu memecahkan persoalan kalian. Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut, usahakan untuk segera menemukan solusi dari masalah ini.
l.        Jika belum bisa menerima guru yang mengajar di kelas (tidak cocok dengan guru di kelas), meski telah berusaha, cari alternatif lain untuk belajar, seperti mencari guru lain di bimbingan belajar, memanggil guru privat atau guru lain yang kalian inginkan. Carilah guru yang membuat kalian merasa nyaman dalam belajar.
m.    Jika memiliki masalah-masalah dalam belajar, catat dalam buku/catatan khusus, kemudian tanyakan pada guru/orang yang dianggap bisa membantu mengatasi masalah kalian dengan baik.
n.      Memiliki buku referensi yang cukup untuk belajar. Semakin beragam buku referensinya, akan semakin baik. Milikilah dalam jumlah yang cukup (tidak terlalu banyak) agar lebih mudah dalam mempelajarinya.
o.      Jika buku referensi yang dimiliki masih kurang sementara keadaan ekonomi tak memungkinkan, meminjam pada kakak kelas, tetangga, famili adalah langkah yang baik.
p.      Memiliki buku catatan pelajaran yang rapi dan mudah dibaca.
q.      Pilihlah teman yang bisa membuat kalian lebih baik dalam belajar, teman yang rajin, pintar dan baik lebih utama dijadikan teman dibandingkan teman yang malas dan tidak serius dalam belajar.
r.        Membentuk kelompok belajar dengan teman dalam bentuk kelompok kecil, saling berbagi ilmu dan membangun persaingan yang sehat dalam belajar.
s.       Jika kalian ketinggalan pelajaran (karena sakit atau karena alasan yang lain), segera mencari tahu materi pelajaran yang telah diajarkan. Jangan tunggu disuruh, tetapi aktiflah mencari tahu, bisa melalui teman atau guru.
t.        Setiap pelajaran memerlukan konsentrasi untuk bisa menerima materi dengan baik, karena itu di dalam kelas pilihlah tempat duduk yang nyaman untuk belajar.
u.      Jika timbul rasa malas dalam belajar, segera kembalikan pada tujuan kalian belajar. Untuk menjadi orang yang berhasil, pantaskah memelihara rasa malas?
v.      Jika kalian merasa jenuh/bosan dalam belajar, selingi kegiatan belajar dengan hal-hal yang dapat membuat rileks dan santai agar tidak selalu tegang dan kaku, seperti menjalankan hobi yang disukai dan hiburan lain yang bersifat refreshing.
w.     Mengkonsumsi makanan sehat yang mendukung stamina tubuh sehingga dapat belajar dengan baik.

C.     Cara Belajar Efesien Untuk Menghadapi Ujian
Cara belajar yang efisien artinya cara belajar yang tepat, praktis, ekonomis, dan terarah sesuai dengan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar. Hasil belajar yang diperoleh akan sangat bergantung pada bagaimana cara belajar yang dilakukan. Dengan menggunakan cara belajar yang efisien maka akan meningkatkan serta mempertinggi hasil belajarnya.berikut ini adalah cara-cara belajar efesien:

1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman (kondusif)
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain. Hal ini mengingat bahwa masing-masing anak memiliki gaya belajar sendiri-sendiri, sesuaikan dengan diri anda.

2. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah. Jangan dibiasakan belajar dengan SKS (sistem  kebut semalam):D karena ini tidak memberikan manfaat tapi malah membuat kita lelah.

3. Kembangkan Materi yang Sudah di Pelajari
Jika kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensilain atau internet. Cara belajar ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis. Hal ini perlu dikembangkan karena selain melatih kita untuk berfikir kritis juga akan lebih mengingat dan memahami materi yang baru saja kita pelajari.

4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian. Atau kata lain membuat rangkuman materi yang kita pelajar. Bisa juga membuat peta konsep, karena ini akan menambah daya ingat kita akan materi pelajaran.

5. Membaca Adalah Kunci Belajar
Ingat pepatah lama mengatakan, buku adalah jendela dunia. Akan tetapi jika tidak dibaca hal ini juga sama saja, tidak ada artinya. Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
6. Belajar itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

8. Kembangkan Materi yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara belajar ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

9. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
D.     Tips-tips Menghadapi Ujian
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.
Yang terakhir adalah persiapkan mental (psikis) kalian, jika materi sudah anda kuasai tanpa didukung dengan mental (psikis) yang baik maka hal itu akan mengurangi kesiapan kita dalam menghadapi ujian. Tidak sedikit yang mengalami demam panggung (grogi, kurang pd) pada saat ujian, hal ini akan membuat konsentrasi kita terpecah dan materi pelajaran yang semula kita kuasa akan lupa pada saat ujian. Anggap ujian itu seperti ulangan harian saja, tidak usah takut, optimis kalau kita bisa.
Mudah-mudahan dengan sedikit tips cara belajar efektif untuk menghadapi ujian ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Sukses buat yang sedang menghadapi ujian tahun ini.









BAB III
PENUTUP

1.         Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap siswa mempelajari IPA ada dua yaitu, faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi sikap siswa yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, faktor internal yang meliputi kesehatan, inteligensi, minat, bakat siswa ini merupakan faktor yang paling utama dalam mempengaruhi sikap siswa. Dan faktor eksternal,yaitu faktor yang mempengaruhi sikap siswa yang berasal dari luar diri siwa itu sendiri. faktor eksternal yang ikut mempengaruhi sikap siswa adalah faktor lingkungan keluarga, linkungan siswa, dan lingkungan masyarakat.

2.      Saran-Saran
Dari kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

a.       Kepada pihak keluarga
Agar orang tua memberikan perhatian lebih, motivasi, memberikan pemahaman-pemahaman pengetahuan alam supaya anak tersebut bisa memamfaatkan alam secara baik dan tidak merusaknya.

b.      Kepada pihak sekolah
Untuk memberikan pengetahuan alam, memberikan motivasi dan metode-metode yang bisa lebih menarik perhatian siswa, sehingga siswa bisa mewujudkan sikap positif terhadap semua mata pelajaran terutama sekali mata pelajaran IPA.

c.       Kepada siswa
Siswa diharapkan agar selalu berusaha bersikap positif terhadap semua mata pelajaran terutama sekali  dalam mata pelajaran IPA, karena apabila sudah muncul sikap positif dari dalam diri seseorang maka pelajaran akan mudah diterima, dipahami dan mudah mengamalkan atau mempraktekkanya dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat.












Daftar Kepustakaan
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: rineka cipta                                       Syah, muhibidin. Psikologogi belajar. Jakarta: grafindo persada. 
Vivanews. com
Yhuditira, Irfan.http//irfanyudhistira. Wordpress. Com.





FISIKA {ampermeter} for class IX laporan praktikum



                  
                                   AMPERMETER
A.     Arus listrik

            Arus listrik ialah aliran muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif ke ke         sumber tegangan menuju kutub negatif  sumber tegangan . yang diselidiki oleh joseph jhon thamson. Arah arus listrik berlawanan dengan arah arus elektron. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan arus elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi, yang dimaksud potensial tinggi ialah apabila muatan kekurangan elektron, dan potensial rendah ialah jika muatan itu kelebihan elektron.
            Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam setiap detik disebut kuat arus listrik. Lambang kuat arus listrik ialah I satuanya A dan alat untuk mengukur kuat arus listrik amperemeter.kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut:
I=Q/T

Keterangan : I : kuat arus listrik
                     Q: muatan listrik
                      T: waktu
            Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar dikatakan satu ampere apabila setiap detik muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu sebesar satu coulomb.    

B.     Mengukur kuat arus dantegangan listrik
beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu coulomb muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi sebesar satu joule disebut satu volt. Untuk mengukur perbedaan beda potensial listrik yang mengalir pada penghantar atau tegangan listrik, digunakan alat yang disebut voltmeter. Untuk mengukur kuat arus listrik digunakan alat ammeter. Alat yang disebut basicmeter dapat mengukur dua besaran listrik.untuk mengukur  kuat arus listrik dapat digunakan basicmeter + shunt, sedankan untuk megukurtegangan listrik menggunakan basicmeter + multipler.

Hukum OHM [George Simon Ohm]
Berbunyi  “kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu\tegangan penghantar itu tetap”.   
Judul : mengukur kuat arus
Tujuan praktikum: untuk mengetahui hubungan antara kuat arus dan tegangan
Alat :
 Baterai                   ( 4 buah ),                                    Ampermeter          ( 1 buah ),
 lampu                    ( 1 buah ) ,                                    voltmeter               ( 1 buah ),
                                                                                kawat penghubung ( 5 buah ).
Cara kerja :
Gambar rangkaian peralatan praktikum.
1.      Merangkai peralatan yang telah disiapkan sebelumnya, seperti pada gambar yang terdiri dari baterai, kabel, amperemeter, lampu, dan voltmeter setelah itu,
2.      Menutup sakelar, dan mengamati nyala lampu serta dilanjutkan dengan mencatat data arus listrik yang terbaca pada amperemeter, dan voltmeter  selanjutnya,
3.      Mengulangi langkah kerja nomor 1 dan 2 tetapi mengganti jumlah baterai yang terpasang, dengan rangkaian seri maupun paralel, dan
4.      Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.
Jumlah baterai
Anka  A
Anka  v
Nilai I
Nilai v
V/I
1
14
4
0,28
0,8
2,86
2
20
8
0,4
1,6
4,00
3
24
15
0,48
3
6,25
4
28
18
0,56
3,6
6,42


hasil pengamatan
*      Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar itu tetap.
*      Tegangan akan semakin besar apabila baterai yang digunakan semakin banyak.
*       Nilai V/I selalu tetap pada lampu yang sama.
*      Satu volt ialah beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu coulomb muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi sebesar satu joule.
*       Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar dikatakan satu ampere apabila setiap detik muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu sebesar satu coulomb.


       kesimpulan

*      Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar itu tetap.
*      Tegangan akan semakin besar apabila baterai yang digunakan semakin banyak.
*       Nilai V/I selalu tetap pada lampu yang sama.
*      Satu volt ialah beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar, jika setiap satu coulomb muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu membutuhkan energi sebesar satu joule.
*       Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar dikatakan satu ampere apabila setiap detik muatan listrik yang mengalir pada penghantar itu sebesar satu coulomb.

       kekurangan
*      Nilai tegangan baterai tidak diukur di dalam percobaan ini.
*      Pengambilan data hanya 1 kali padahal pengambilan data di dalam sebuah praktikum pengambilan data minimum 10 kali.

        saran
*      Di dalam praktikum selanjutnya usahakan mengambil data minimum 10 kali.
*      Dan alat-alat yang digunakan harus di tes\ diukur terlebih dahulu.